Suatu bagian dalam system pembangkit tenaga listrik yang cukup penting yaitu AVR - Automatic Voltage Regulator, bagian ini berfungsi untuk mengendalikan tegangan output yang dihasilkan oleh alternator agar tetap stabil.
Cara kerja bagian ini mengatur atau memberikan tegangan masukan ke kumparan Excitasi didalam Rotor alternator, sehingga tegangan kerja pada kumparan Excitasi tetap stabil.
Hal ini akan memberikan efek pada besarnya medan magnet yang tetap pada kumparan Excitasi dan tegangan output pada kumparan output alternator di sangkar statornya yang tetap pula.
Untuk membangun AVR ini begitu mudah dan sederhana sehingga siapa saja bisa melakukannya. Hanya terdiri dari beberapa Transistor atau Mosfet, tergantung mana yang akan kita gunakan karena tiap-tiap orang berbeda pendapatnya.
Untuk kekuatan pakailah Mosfet dan apabila memilih kemudahan dalam pengendalian pakailah Transistor, dikarena kebutuhan arus Excitasi tidaklah terlalu besar masih dibawah 5 Amper untuk Alternator berkapasitas dibawah 5 kW.
Gambar Gb.1. diatas adalah rangkaian AVR yang sudah dilengkapi dengan penstabil tegangan, sumber tegangan bisa disupply dari internal alternator bisa juga dari jaringan PLN. dan apabila digunakan dua buah sumber daya maka akan merubah rotor menjadi magnet permanent. Hal ini dikarenakan supply dari PLN memberikan tegangan maju yang konstan sebelum alternator tersebut bekerja/berputar untuk menghasilkan tegangan sendiri. Besarnya magnet yang dihasilkan juga tergantung dengan pengaturan pada tegangan output regulator dan AVRnya.
Regulator tegangan supply-nya dengan menggunakan dua buah transistor 2N3055 sebagai outputnya yang masing-masing transistor sanggup dilalui arus sebesar 5 Ampere. Jadi apabila kita pasang dua buah transistor lebih dari cukup untuk menyangga kebutuhan arus pada AVR untuk menggerakan kumparan Excitasi.
R4 adalah potensiometer atau trimpot yang digunakan menyesuaikan tegangan output regulator untuk men-supply tegangan ke AVR .
Dan R8 adalah potensiometer atau trimpot yang digunakan untuk menyetel daya hantar driver kumparan Excitasi ( Mosfet IRFZ44).
Diver AVR yang menggunakan Mosfet IRFZ44 guna menggerakan kumparan Excitasi/R15 dengan supply tegangan sekitar 42volt dc dan memanfaatkan signal/frekuency 50/60 Hz dari alternator sebagai pemicunya ( gelombang sinus ).
Gb.2. Tegangan picu Mosfet dari gelombang sinus output alternator |
Pada layar osciloscope Gb.2. tampilan gelombang 1 adalah gelombang sinus 50/60Hz output dari alternator, gambar rangkaianya seperti terlihat pada Gb.3. V2 adalah sumber tegangan/generator yang menghasilkan tegangan 220Vac single phase. Sedangkan gelombang sinus diambil dengan menggunakan sebuah dioda penyearah dan beberapa resistor juga sebuah capacitor. Dioda zener digunakan untuk menjaga tegangan yang masuk ke gerbang Gate Mosfet IRFZ44 tidak melebihi 5 Vdc dengan tujuan tidak ada over tegangan pada gerbang Gate Mosfet yang akan merusaknya.
Gelombang square no.2 pada Gb.2. adalah hasil dari pick-up tersebut setelah melewati rangkaian filter resistor dan capacitor. Gelombang tersebutlah yang digunakan untuk memicu Mosfet menggerakan kumparan Excitasi alternator untuk menghasilkan medan magnet sesuai dengan kebutuhan alternator tersebut, makin kuat medan magnetnya maka makin kuat juga power/daya yang dihasilkan alternator.
Semoga manfaat buat para blogger, silahkan tinggalkan comments kalau memang membutuhkannya buat share ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar